Penerapan VLSM (Contoh 2)

Pada postingan ini akan diberikan contoh lain penerapan VLSM dengan jumlah komputer atau host dan segemen jaringan yang lebih banyak dari contoh sebelumnya.

Misal akan dibuat suatu jaringan komputer pada suatu gedung yang memilki 8 ruang, dengan detail sebagai berikut:
Ruang A : 1 host
Ruang B : 5 host
Ruang C : 100 host
Ruang D : 54 host
Ruang E : 26 host
Ruang F : 50 host
Ruang G : 12 host
Ruang H : 52 host

Dengan alamat jaringan 172.16.6.0/23 bagaimana pembagian jaringan tersebut?

Berikut penjelasannya:

Pertama, mengurutkan segmen jaringan dengan kebutuhan alamat IP paling banyak ke paling sedikit. Sehingga menjadi seperti ini:
Ruang C : 100 host
Ruang D : 54 host
Ruang H : 52 host
Ruang F : 50 host
Ruang E : 26 host
Ruang G : 12 host
Ruang B : 5 host
Ruang A : 1 host

Untuk menentukan subnet mask yang pas dalam memenuhi kebutuhan alamat IP masing-masing segmen jaringan, dapat melihat dari tabel mengenai subnet mask yang sudah ada atau dibuat sebagai referensi.

Jumlah subnet bitSubnet maskJumlah host tiap segmen
1255.255.255.128 atau /25 126
2255.255.255.192 atau /2662
3255.255.255.224 atau /2730
4255.255.255.240 atau /2814
5255.255.255.248 atau /296
6255.255.255.248 atau /302

Maka berdasarkan tabel, pembagian segmen-segmen jaringannya adalah sebagai berikut:

  1. Ruang C
  2. Alamat network: 172.16.6.0/25
    Range IP: 172.16.6.1 - 172.16.6.126
    Subnet mask: 255.255.255.128

  3. Ruang D
  4. Alamat network: 172.16.6.128/26
    Range IP: 172.16.6.129 - 172.16.6.190
    Subnet mask: 255.255.255.192

  5. Ruang H
  6. Alamat network: 172.16.6.192/26
    Range IP: 172.16.6.193 - 172.16.6.254
    Subnet mask: 255.255.255.192

  7. Ruang F
  8. Alamat network: 172.16.7.0/26
    Range IP: 172.16.7.1 - 172.16.7.62
    Subnet mask: 255.255.255.192

  9. Ruang E
  10. Alamat network: 172.16.7.64/27
    Range IP: 172.16.7.65 - 172.16.7.94
    Subnet mask: 255.255.255.224

  11. Ruang G
  12. Alamat network: 172.16.7.96/28
    Range IP: 172.16.7.97 - 172.16.7.110
    Subnet mask: 255.255.255.240

  13. Ruang B
  14. Alamat network: 172.16.7.112/29
    Range IP: 172.16.7.113 - 172.16.7.118
    Subnet mask: 255.255.255.248

  15. Ruang A
  16. Alamat network: 172.16.7.120/30
    Range IP: 172.16.7.121 - 172.16.7.122
    Subnet mask: 255.255.255.252

Penerapan VLSM

Subnetting jaringan secara default memiliki panjang yang tetap (fixed length subnetting), yaitu menghasilkan beberapa subjaringan atau segmen jaringan yang memiliki jumlah host yang sama. Namun, dalam pembagian segmen jaringan pada kenyatannya tidak selalu memiliki jumlah host yang sama tiap segmennya, akan tetapi ada segmen yang lebih banyak memerlukan alamat IP dan ada juga segmen yang memerlukan alamat IP yang lebih sedikit.

Jika hanya menggunakan satu subnet mask maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan alamat yang lebih banyak. Maka dari itu subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan  yang membutuhkan alamat IP yang paling banyak. Kemudian untuk mengoptimalkan penggunaan alamat IP maka dapat membentuk segmen-segmen jaringan dengan ukuran yang bervariasi. Teknik inilah yang kemudian disebut dengan variable-length subnetting dan subnet mask yang dipakai dikenal sebagai VLSM (Variable-length Subnet Mask).

Contoh Penerapan VLSM:

Suatu sekolah ingin membuat suatu jaringan komputer yang menghubungkan beberapa ruangnya yang telah memiliki komputer, dimana ruang-ruang yang akan terhubung yaitu:
1. Ruang Guru dengan 24 komputer,
2. Kantor TU dengan 4 komputer,
3. Perpustakan dengan 14 komputer, dan
4. Lab. Komputer dengan 44 komputer.

Dengan alamat IP 212.110.77.0/24
Maka variable-length subnetting-nya adalah sebagai berikut:

Pertama, mengurutkan segmen jaringan dari yang memiliki host paling banyak ke paling sedikit, sehingga urutannya sebagai berikut:
1. Lab. Komputer :  46 host
2. Ruang Guru : 34 host
3. Perpustakaan : 16 host
4. Kantor TU: 4 host

Selanjutnya menentukan subnet jaringan yang mampu menampung jumlah host di Lab. Komputer. Dengan perhitungan 2h-2 ≥ 44, maka nilai h yang memenuhi adalah 6, karena 26-2 ≥ 46 --> 62 ≥ 46.
Maka 6 adalah jumlah bit host dalam subnet mask
1111111.11111111.11111111.11000000 diubah ke bentuk desimal menjadi 255.255.255.192 atau dalam notasi CIDR adalah /26, dengan subnet mask tersebut maka akan didapat 4 buah blok IP, yaitu:
212.110.77.0/26
212.110.77.64/26
212.110.77.128/26
212.110.77.192/26

Maka Lab. Komputer akan menggunakan alamat network 212.110.77.0/26 dengan alamat-alamat yang dapat dipasang pada komputer-komputernya yaitu antara 212.110.77.1 - 212.110.77.62 dan subnet mask 255.255..255.192

Untuk Ruang Guru juga dapat menggunakan subnet dari Lab. Komputer tadi karena 26-2 ≥ 34 ≥ 25-2, namun yang dipilih adalah blok IP yang belum dipakai yaitu 212.110.77.64/26, sehingga komputer yang ada dapat diberi alamat IP antara 212.110.77.65 - 212.110.77.126 dan subnet mask-nya 255.255.255.192

Sedangkan segmen jaringan Perpustakaan akan menggunakan blok IP berikutnya yaitu 212.110.77.128/26 namun jika hanya menggunakan panjang prefiks /26 maka akan banyak alamat yang menganggur, maka blok IP tersebut akan disubnet lagi yaitu dengan nilai h = 5 karena 25-2 ≥ 16 --> 30 ≥ 16. Sehingga subnet mask-nya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau dalam desimal 255.255.255.224 dan dalam notasi CIDR adalah /27,blok IP tersebut terbagi menjadi 2 blok IP lagi yang lebih kecil, yaitu:
212.110.77.128/27 dan
212.110.77.160/27
Jadi segmen jaringan Perpustakaan akan menggunakan alamat network 212.110.77.128/27 dengan alamat IP yang dapat dipakai untuk komputer-komputernya yaitu antara 212.110.77.129 - 212.110.77.158 dan subnet mask 255.255.255.224

Terakhir, Kantor TU akan menggunakan blok IP 212.110.77.160/27 yang akan disubnet lagi agar lebih efisien untuk segmen jaringan Kantor TU tersebut. Yaitu memakai nilai h = 3 karena 23-2 ≥ 4 --> 6 ≥ 4. Subnet mask-nya menjadi 11111111.11111111.11111111.11111000 lalu dalam bentuk desimal adalah 255.255.255.248 atau dalam notasi CIDR yaitu /29, maka blok IP tersebut terbagi menjadi 4 blok IP lagi yang lebih kecil seperti di bawah ini:
212.110.77.160/29
212.110.77.168/29
212.110.77.176/29
212.110.77.184/29
Sehingga Kantor TU akan menggunakan alamat network 212.110.77.160/29 dengan range alamat IP antara 212.110.77.161 - 212.110.77.166 untuk komputer-komputernya dan memakai subnet mask 255.255.255.248

Dari uraian di atas dapat disimpulkan menjadi:
Ruang (+jml host)Alamat NetwokSubnet MaskRange Host
Lab.Komputer (46)
212.110.77.0/26
255.255.255.192
212.110.77.1 - 212.110.77.62
Ruang Guru (34)
212.110.77.64/26
255.255.255.192
212.110.77.65 - 212.110.77.126
Perpustakaan (16)
212.110.77.128/27
255.255.255.224
212.110.77.129 - 212.110.77.158
Kantor TU (4)
212.110.77.160/29
255.255.255.248
212.110.77.161 - 212.110.77.166

    

Mengenal Alamat Unicast, Broadcast, dan Multicast (Mengenal Alamat IP - Lanjutan)

Dalam pengalamatan IP juga dikenal dengan alamat unicast, broadcast, dan multicast. Alamat-alamat tersebut dibedakan berdasarkan kemampuan atau fungsinya dalam mentransmisikan data.
# Alamat Unicast
Alamat unicast merupakan alamat IP yang digunakan oleh host-host yang terhubung dalam suatu jaringan. Karakteristik alamat ini adalah untuk berkomunikasi satu titik dengan satu titik (one-to-one), setiap komunikasi atau transmisi data yang menuju ke suatu titik atau alamat unicast yang lainnya akan memakai satu jalur data, sehingga jika berkomunikasi dengan beberapa titik sekaligus akan menambah jalur data yang dipakai.

Alamat IP publik dan IP privat merupakan alamat unicast. Dan jika dihubungkan dengan kelas IP, maka alamat unicast meliputi alamat IP kelas A, B, dan C.

# Alamat Broadcast
Alamat broadcast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim atau bisa disebut meneruskan paket data (karena hanya dapat menjadi tujuan, bukan sumber paket data) ke semua host dalam jaringan yang satu NetID dengan alamat broadcast tersebut (one-to-everyone).

Karakteristik alamat broadcast yaitu direpresentasikan dengan memberikan nilai satu (biner) atau 255 (dalam dotted decimal notation) pada semua bit bagian HostID. Dan hanya ada pada IPv4, karena pada IPv6 peran alamat broadcast digantikan oleh alamat multicast.

Ada beberapa jenis alamat broadcast:
  • Network Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk suatu jaringan yang menggunakan alamat IP berdasarkan kelas (classful). Contoh: Pada jaringan yang menggunakan alamat 172.16.0.0/16, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.255.255.
  • Subnet Broadcast: yaitu alamat broadcast untuk jaringan yang menggunakan alamat IP tidak berdasarkan kelas (classless) atau menggunakn subnet mask. Contoh: Pada jaringan yang menggunkan alamat 172.16.77.0/24, maka alamat broadcastnya adalah 172.16.77.255.
  • Limited Broadcast: yaitu alamat broadcast yang diset 255.255.255.255 pada jaringan lokal dan tidak diteruskan ke luar oleh router.
# Alamat Multicast
Alamat multicast merupakan alamat IP yang digunakan untuk mengirim paket data ke banyak penerima dalam satu transmisi (one-to-many). Para penerima ini dapat berasal dari berbagai segmen jaringan yang berbeda yang terhubung melalui router dan hanya yang menginginkan paket data tersebut. Oleh karena itu alamat IP para penerima dikelompokan dalam grup tertentu agar lebih efisien jadi cara kerjanya mirip dengan mailing-list.

Karakteristik alamat multicast yaitu mampu atau berfungsi untuk mengirim paket data ke banyak penerima dengan satu transmisi dan hanya menggunakan satu jalur data, sehingga dapat menghemat penggunaan bandwidht. Pada IPv4, alamat multicast dialokasikan pada alamat IP kelas D yakni 224.0.0.0/4 dan untuk blok IP 224.0.0.0/24 sudah dicadangkan atau dipesan untuk penggunaan dalam jaringan lokal. Kemudian pada IPv6 alamat multicast menggunakan blok alamat dengan prefiks ff00 : :/8.

Alamat multicast biasa digunakan untuk streaming kontent multimedia seperti siaran TV, dan juga telah dikembangkan agar bisa many-to-many, yang implementasinya yaitu pada video conference antar pengguna dari berbagai tempat.